Total Tayangan Halaman

Selasa, 01 Mei 2018

MATERI IPS KELAS 7 "RANGKUMAN KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA"

Rangkuman Materi Perkembangan Masyarakat Masa Hindu-Budha di Nusantara

1.    Munculnya Agama Hindu dan Budha
a.    Agama Hindu
·      Tahun 1500 SM, di lembah Sungai Indus (sekarang wilayah Pakistan) telah berkembang kebudayaan yang tinggi yaitu “Kebudayaan Mohenjo Daro dan Harappa” milik bangsa Dravida.
·      Bangsa Arya melalui celah Kaiber masuk ke India, menguasai kota-kota di lembah Indus yang tadinya dikuasai oleh bangsa Dravida. Dalam penyebarannya suku bangsa Arya ada yang melangsugkan pernikahan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru yang disebut “Bangsa Hindu”.  Tradisi dan kepercayaan bangsa Hindu inilah yang disebut agama dan kebudayaan Hindu.
·      Agama Hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah banyak dewa (politheisme) dewa utamanya disebut TRIMURTI terdiri dari Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara) dan Siwa (dewa perusak). Kitab suci agama Hindu adalah kitab Weda, yang terdiri atas 4 bagian :
a)   Rigweda berisi pujian terhadap dewa
b)   Samaweda berisi nyanyian suci
c)    Yajurweda berisi mantra-mantra
d)   Atharwaweda  berisi doa-doa untuk pengobatan
·      Dalam kehidupan masyarakat dikenal empat kasta yaitu: 
a)   Brahmana (terdiri para pendeta) 
b)   Ksatria (terdiri para raja, bangsawan, prajurit)
c)    Waisya (terdiri para pengusaha, pedagang) dan 
d)   Sudra (terdiri pekerja kasar dan rakyat jelata)

b.    Agama Budha
·      Agama Budha diajarkan pertama kali oleh Sidharta Gautama/Budha Gautama putra raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.
·      Pokok ajaran agama Budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan Samsara(menderita) oleh sebab itu setiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengasaraan dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan menjalankan Astavida(delapan jalan) kebenaran.
·      Kitab suci agama Budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga bagian : Winaya pitaka, Sutrantapitake, Abhidarmapitaka. 
·      Dalam perkembangan agama Budha pecah menjadi 2 aliran :
a)   Budha Mahayana (kendaraan besar), manusia dapat mencapai nirwana dengan perantaraan Bodhisatwa.
b)   Budha Hinayana (kendaraan kecil), usaha mencapai nirwana hanya dapat oleh manusia secara perorangan. dilakukan

2.    Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui kegiatan perdaganganHal itu terjadi dengan ikut sertanya para pendeta yang datang bersamaan dengan para pedagang untuk menyebarkan agama.
·      Beberapa hipotesis penyebaran agama Hindu-Budha ke Indonesia :
a)   Hipotesis Brahmana (oleh Van Leur), para Brahmana/  pendeta yang diundang ke Indonesia.
b)   Hipotesis Ksatria (oleh C.C. Berg) pembawanya para ksatria/bangsawan/prajurit India.
c)    Hipotesis Waisya (oleh N.J. Krom) pembawanya para pedagang India.
d)   Hipotesis Arus Balik (oleh F.D.K.Bosch) pembawanya orang-orang Indonesia yang belajar ke India.
·      Ada beberapa keterangan bahwa hubungan antara India dan Indonesia sudah sejak sebelum tahun masehi antara lain :
- Dalam kitab Ramayana disebut nama Jawadwipa (pulau padi) disamakan dengan Pulau Jawa
- Orang India menyebut Swarnadwipa (pulau emas) disamakan dengan Pulau Sumatra.
- Pengiriman Biksu Budha ke Swarnadwipa atau Sumatra oleh Raja Asoka dari kerajaan Maurya di Pataliputra.
- Ditemukannya patung Budha  bergaya Amarawati di Sempaga (Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Palembang).
- Ditemukan prasasti yang terbentuk Yupa pada awal abad ke-5 M di Kalimantan Timur.

3.    Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia
a)   Jalur Laut
Para pedagang dan pendeta menyebarkan Hindu-Budha ke  Nusantara melalui jalur laut mengikuti rombongan pedagang yang melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute penyebarannya adalah mulai dari India, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Nusantara, Kamboja, Vietnam, China, Korea, dan Jepang. Di antara mereka ada pula yang langsung berlayar ke Nusantara.
b)   Jalur Darat
Para penyebar yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang para kafilah melalui jalur sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di China, korea dan Jepang.

4.    Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha ke Indonesia

1.    Kerajaan Kutai
a)    Letak : Kalimantan Timur di tepi sungai Mahakam.
b)   Sumber Sejarah : Prasasti Yupa sebanyak 7 buah berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
-    Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke 5 M
c)    Raja yang memerintah :

KuAs Mula



1.    Kudungga
2.    Aswawarman, disebut sebagai wangsakerta (pendiri keluarga kerajaan).
3.    Mulawarman, raja yang terbesar dan mulia yang diwujudkan dengan pemberian sedekah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana ditempat suci bernama Waprakeswara.
4.    Agama : Hindu-Syiwa.

2.    Kerajaan Tarumanegara
a)    Letak : di tepi Sungai Citarum atau Sungai Cisadane Bogor,   Jawa Barat.
b)   Sumber Sejarah :  
1.    Berita dari Cina
-    Catatan Fa-Hien (414 M), yang mengatakan terdapatnya negara Ye - Po - ti (Jawa), raja dan bangsawan memeluk agama Hindu pengikut Budha sedikit, sebagian besar animisme dan dinamisme.
-    Catatan Dinasti Tang dan Sung, yang menyebutkan kerajaan Tolomo (Taruma) pernah mengirimkan utusan ke Cina.
2.   Prasasti yang ditemukan di Jawa Barat (7 buah) seperti :

CiCi PaKe TuJaMu

a)    Ciaruteun : terdapat telapak kaki raja Purnawarman.
b)   Cidanghiang
c)    Pasir Awi
d)   Kebon kopi
e)    Tugu : penggalian sungai Gomati panjangnya 6122 busur (sekitar 12 km), pemberian 1.000 ekor sapi kepada Brahmana.
f)     Jambu
g)    Muara cianten
3.    Raja yang memerintah : Purnawarman
4.    Agama : Hindu-wisnu
5.    Keruntuhan : diserbu Sriwijaya

3.    Kerajaan Sriwijaya
a)    Letak : kerajaan Sriwijaya berdiri abad 7, ibukotanya mengalami beberapa kali perpindahan dari Muara Takus, ke Jambi dan akhirnya ke Palembang.
b)   Sumber Sejarah
1.    Prasasti yang ditemukan di dalam negeri :
Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kedukan Batu (di Palembang), Kota Kapur (di Pulau Bangka), Karang Birahi (di Jambi), Palas Pasemah (Lampung Selatan). Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno.
2.    Prasasti yang ditemukan di luar negeri :
a)    Ligor (Semenanjung Malaka) : pendirian kota Ligor di semenanjung Malaka.
b)   Nalanda (India) : mengenai pendirian asrama pelajar agama Budha di India oleh Balaputradewa.
3.    Berita Cina : musafir Cina  yang bernama I-Tsing menerjemahkan kitab agama Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.
c)    Agama : Budha. Guru besar agama Budha di Sriwijaya adalah Sakyakirti dan Dharmakirti.
d)   Raja yang memerintah : Pendiri Dapunta Hyang Sri Jayanegara, puncak kemajuan masa Balaputradewa.
e)    Peranan Sriwijaya :
1)   Berhasil memperluas wilayah hingga ke pulai lain,
2)   Sebagai jalur pelayaran dan perdagangan India-China,
3)   Sebagai pusat agama Budha di Asia Tenggara.
4)   Sebagai kerajaan “Maritim” memiliki armada laut yang tangguh.
f)     Peninggalan : Candi Muara Takus di Riau.
g)    Berakhirnya kerajaan Sriwijaya :
-    Diserang oleh Raja Rajendra Cola dari kerajaan Colamandala (India) tahun 1025, oleh raja Kertanegara dari Singosari yang terkenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu tahun 1275.
-    Serangan angkatan laut Majapahit tahun 1377.


4.    Kerajaan Mataram Kuno (Hindu)
Kerajaan Mataram lama pada umumnya dikuasai oleh dua dinasti (keluarga) yaitu keluarga Sanjaya (di Jawa Tengah Utara) beragama Hindu dan Syailendra (di Jawa Tengah Selatan) beragama Budha.
1)   Dinasti Sanjaya
a)    Letak : di Jawa Tengah Utara.
b)   Sumber Sejarah : Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Belitung/Mantyasih (907 M), Prasasti Agapura.
c)    Raja-raja yang memerintah, berdasarkan prasati Balitung :
1.  Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2.  Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3.  Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4.  Sri Maharaja Rakai Warak
5.  Sri Maharaja Rakai Garung
6.  Sri Maharaja Rakai Pikatan
7.  Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8.  Sri Maharaja Rakai Watukumalang
9.  Sri Maharaja Rakai Watukura Diah Balitung
d)   Berakhirnya Kerajaan Mataram Lama (Jawa Tengah) yaitu oleh Empu Sendok (menantu Wawa) pusat pemerintahan dipindah ke Jawa Timur, dengan alasan :
1.    Keadaan Jawa Tengah kurang menguntungkan karena tidak memiliki pelabuhan yang baik.
2.    Sering terjadi bencana alam terutama meletusnya Gunung Merapi.
3.    Terancam oleh kerajaan Sriwijaya.
e)    Peninggalan budaya berupa candi bercorak Hindu seperti : Candi Komplek Dieng, Candi Gedong Songo, Prambanan, Sambisari dan Boko.

2)   Dinasti Syailendra
a)    Letak : di Jawa Tengah Selatan.
b)   Sumber sejarah : kalasan (776 M), Klurak (782 M) di daerah Prambanan, Prasasti Karang Tengah (824 M), Ratu Boko (856 M), Nalanda (860 M).
c)    Raja-raja yang memerintah :  Bhanu, Wisnu, Indra, Samarathungga, Pramodawardhani.
d)   Peninggalan budaya berupa candi bercorak budha seperti : Mendhut, Pawon, Borobudur (dibangun masa raja Samarathungga), Sari dan Sewu.

5.       Kerajaan Medang Kamulan/ Mataram Jawa Timur
a)    Letak : di Jawa Timur.
b)   Pendiri kerajaan Medang : Empu Sendok dengan Wangsa Isyana.
c)    Sumber Sejarah : prasasti Pucangan, Anjuk Landang, dan prasasti Calcuta.
d)   Raja-raja yang memerintah :
1)      Empu Sendok (929-948),
2)      Dharmawangsa (991-1016) : Pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa Pralaya (gugurnya Dharmawangsa dan keluarga karena diserang kerajaan Wora Wari dari Jawa)
3)      Airlangga (1019-1049) : Pada masa Airlangga dibangun Bendungan Waringin Supta dan Muncul kitab Arjuna Wiwaha gubahan Empu Kanwa.
e)      Pada tahun 1041 kerajaan dibagi menjadi dua yaitu : Panjalu atau Kediri dengan Ibu Kota Daha dan Jenggala denagan Ibu kota Kahuripan

6.    Kerajaan Kediri
a)       Letak : di Kediri.
b)      Sumber Sejarah :
Prasasti Sirah Keting, Prasasti di Tulungagung dan Kertosonso, Prasasti Ngantang, Prasasti Jaring, Prsasati Kamulan. Berita Cina berasal dari Kroink Chu Fan Chi yang dikarang oleh Ju Kua.
c)       Raja-raja yang memeritah : Jayawarsa (1104-1116), Bameswara (1117-1135), Jayabhaya (masa kemajuan) (1135-1157), Sarweswara (1159-1161), Aryeswara (1169-1181), Gandra (1181), Kamesrawa (1182-1185), Kertajaya (1190-1222).
d)      Berakhirnya kerajaan Kediri : Pada tahun 1222 Raja Kertajaya diserang oleh Ken Arok dari Tumapel dalam peristiwa GanterSejak peristiwa ini maka tamatlah kerajaan Kediri.
e)       Peninggalan :
1.    Krisnayana, zaman raja jayawarsa
2.    Bharatayudha, oleh Empu Sedah dan Panuluh zaman raja Jayabaya
3.    Arjuna Wiwaha, oleh Empu Kanwa zaman raja Jayabaya
4.    Hariwangsa, oleh Empu Panuluh (Jayabaya)
5.    Smaradahana, oleh Empu Dharmaja (Kameswara)
6.    Writtasancaya dan Lubdaka, oleh Empu Tanakung

7.    Kerajaan Singasari
a)     Letak : di sebelah utara Malang Jawa Timur dibangun oleh Ken Arok setelah dapat mengalahkan kertajaya dari Kediri tahun 1222 M.
b)   Sumber Sejarah :
1)   Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama
2)   Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan Mula Malarung.
3)   Berita Cina, yang menyatakan Kaisar Kubilai Khan pernah mengirim pasukan untuk  menklukkan Singosari.
c)    Raja-raja yang memerintah : Ken Arok (Sri Rajasa), Anusopati,  Tohjoyo, Wisnu Wardhana/ Ranggawuni, Kertanegara (raja terbesar dan sekaligus raja terakhir Singosari)
d)   Kehancuran Singosari, akibat serangan raja Jayakatwang (Kediri).
e)    Peninggalan :
1)   Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singosari.
2)   Arca Dewi Prajnaparamita (perwujudan Ken Dedes) arca Joko Dolok (Perwujudan Kertanegara).
3)   Kitab Pararaton: menceritakan riwayat raja-raja Singosari, Negara Kertagama: memuat silsilah raja Mojopahit yang berhubungan dengan raja “Singasari”.

8.    Kerajaan Majapahit
a)    Letak : di Trowulan mojokerto Jawa Timur.
b)   Pendiri : Raden Wijaya.
c)    Sumber sejarah : Kitab Negarakertagama, karya Mpu Prapanca, Kitab Sutasoma karya mpu Tantular.
d)   Raja-raja yang memerintah :
1) Raden Wijaya
2) Jayanegara : terdapat pemberontakan Ronggolawe (1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Numbi (1316), pemberontakan Semi (1316) danpemberontakan Kuti (1319). Pemberontakan dipadamkan Gajah Mada.
3) Tribuwana Tunggadewi : terdapat pelantikan patih Gajah Mada dengan mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi “saya tidak akan makan palapa sebelum Nusantara bersatu di bawah Majapahit”.
4) Hayam wuruk (masa kemajuan) : cita-cita menyatukan seluruh Nusantara dapat terlak==sana. Wilayah Majapahit meliputi seluruh Nusantara dan di luar wilayah Nusantara sehingga dinamakan “Negara Nasional Indonesia yang kedua”. Terjadi perang Bubat dengan kerajaan pajajaran.
5) Wirakramawardhana terdapat perang Paregreg dengan Bhre Wirabhumi.
6) Suhita
7) Brawijaya 1-7

e)    Berakhirnya kerajaan Majapahit disebabkan:
1)   Tidak ada pengganti cakap seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
2)   Terjadinya perang Paregreng.
3)   Terdesak oleh masuknya Islam dan berdirinya kerajaan Islam.
4)   Perdagangan Majapahit mundur sebab terdesak Malaka
5)   Peristiwa runtuhnya Mojopahit ini ditandai dalam Candrasengkala sirna-ilang-kertaning-bhumi (1400 saka/ 1478 M).
f)        Peninggalan : candi penatran (Blitar), Pori (Porong) Sumentar dan Sumberjati (Blitar), candi Tikus (Trowulan, Mojokerto). Hasil seni sastra yang terkenal.
1)   Kitab negara kertagama (empu Prapanca) berisi tentang kisah kerajaan Majapahit.
2)   Kitab Sutasoma atau Puru sada Santa (Empu Tantular). Dari kitab inilah kalimat pada kaki lambang negara kita diambil, yaitu “Bhineka Tunggal Ika TanHana Dharma mangrwa”.
3)   Kitab Arjunawiwaha ( karya Empu Tantular).

12 komentar: